Senin, 13 Agustus 2012

Yang Perlu Diketahui Tentang Kontraktor



Kontraktor dan Sub-Kontraktor

Salah satu hal paling penting untuk diketahui apabila Anda termasuk tipe orang yang senang melakukan segala hal sendiri adalah mengetahui saat yang tepat untuk

meminta bantuan orang lain. Jika Anda memiliki proyek yang besar, seperti menambah sebuah ruangan di rumah Anda atau sebuah proyek yang melibatkan keterampilan dan alat di luar pengetahuan Anda, maka memakai jasa profesional merupakan pilihan yang tepat.

Dalam mengerjakan suatu proyek, terdapat istilah kontraktor dan subkontraktor. Lalu apakah bedanya? Anggap saja seperti ini. Jika Anda menyewa seorang perencana acara untuk pernikahan, ulang tahun, atau perayaan lainnya, Anda tentu tidak mengharapkan dia sendirilah yang akan memanggang kue, memasak makanan, mendekorasi ruangan, atau bermain musik. Anda membayar perencana tentunya untuk menggunakan pengetahuannya sesuai bidang keahlian dan keterampilannya berorganisasi, sehingga mampu mengelola dan mengkoordinir pengadaan katering, florist, pertunjukan musik, dan sebagainya.

 

Dalam proyek konstruksi bangunan pun demikian. Perencana itulah yang disebut Kontraktor, dan yang menangani masing-masing bagian itulah yang disebut Sub-Kontraktor. Kontraktor bisa diibaratkan sebagai pemikir ”gambar besar” suatu proyek. Mereka akan bekerjasama dengan Anda mengenai keseluruhan proyek, mulai dari tahap ide hingga produk jadi. Sebaliknya, Sub-kontraktor bisa datang dan pergi. Mereka mengkhususkan diri di bagian tertentu dari proses konstruksi, seperti pengoperasian peralatan besar, formulasi beton, pipa, listrik, dan pertukangan. Mereka masuk ke sebuah proyek untuk melakukan tugas tertentu dan meninggalkannya ketika tugas itu selesai.

Selain sub-kontraktor, biasanya Anda juga akan menjumpai sejumlah karyawan permanen yang bekerja untuk kontraktor. Bagi sebagian kontraktor, mempekerjakan karyawan untuk menangani beberapa jenis pekerjaan dinilai lebih ekonomis dibanding dengan memakai sub-kontraktor. Tentu saja pemilik perusahaan - dalam hal ini kontraktor - harus membayar gaji tetap karyawan setiap bulannya beserta tunjangan lain yang umumnya diberikan pada karyawan. Namun memang tak semua jenis pekerjaan proyek bisa ditangani oleh karyawan. Pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi, keuangan, perencanaan, dan pengawasan, biasanya dikerjakan oleh karyawan tetap. Di luar itu, yang dirasa memerlukan keahlian lebih spesifik, kontraktor biasanya akan mendelegasikan pada sub-kontraktor. Karena sub-kontraktor juga adalah orang-orang bisnis yang independen, maka kontraktor tidak berkewajiban untuk membayar gaji rutin dan tunjangan untuk sub-kontraktor atau membayarkan pajak penghasilan mereka. Jadi sub-kontraktor akan dibayar sesuai harga yang diajukannya -berdasarkan perhitungan volume pekerjaan, material, jumlah personel, dan jangka waktu- yang telah disepakati dalam kontrak.

Apakah Tanggung Jawab Kontraktor ?

 

Secara garis besar, kontraktor yang baik bisa dikatakan yang memenuhi kriteria seperti: dapat membawa kenyamanan bagi klien, memiliki pengetahuan tentang standar industri, dan memiliki keahlian manajemen proyek. Selain itu, mereka juga memiliki referensi formal yang berkenaan dengan pekerjaannya, seperti: lisensi, asuransi, dan jaminan kompensasi bagi pekerjanya. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas dari semua pekerjaan yang ditangani dan diawasinya sebagai bagian dari kontrak, termasuk bertanggung jawab atas cedera dan kerusakan properti yang sedang ditanganinya. Jika terdapat sesuatu hal yang tidak berjalan semestinya atau terjadi kekeliruan diluar permintaan klien, maka kontraktor berkewajiban untuk menyelesaikan dan memperbaikinya. Adapun biaya yang dikeluarkan tentu saja merupakan biaya di luar Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah disepakati dalam kontrak. Dengan kata lain, kontraktor harus bersedia menanggung dana tersebut, dan bukannya memakai dana milik klien.

Pengetahuan tentang kode-kode bangunan, bahan yang tepat, metode konstruksi yang tepat dan keselamatan - baik selama dan setelah konstruksi - juga merupakan kunci yang penting bagi performa kontraktor terhadap suatu proyek. Pengetahuan semacam: berapa suhu yang tepat untuk menuangkan cairan beton cor, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan acian dinding sebelum dicat, atau bagaimana menginstal sambungan pipa air, akan membuat waktu pengerjaan proyek jauh lebih efisien. Pengetahuan ini juga memungkinkan kontraktor untuk tahu mana sub-kontraktor yang bereputasi baik dan terpercaya, dan mana yang sebaiknya tidak dilibatkan dalam proyek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar