Senin, 13 Agustus 2012

Munculnya Trend Green Housing



Semenjak isu mengenai global warming semakin terkuak dan dampak yang diberikan semakin besar, masyarakat menjadi sadar akan perlunya ambil bagian dalam pola hidup sehat demi meminimalisir dampak yang akan dibawa oleh global warming. Salah satunya adalah kampanye Go Green yang telah berlangsung di berbagai belahan dunia.
Kampanye Go Green ini digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. 3 kebutuhan utama manusia yaitu : sandang, pangan dan papan telah menjadi aspek utama yang berangsur-angsur berubah sesuai dengan konsep Go Green tersebut. Green Housing merupakan salah satu perwujudan yang paling nyata, dimana setiap individu mampu melakukannya dan merupakan solusi yang aplikatif karena dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga dapat diterapkan dalam keseharian kita. Green housing sendiri memiliki prinsip sederhana. Gunakan material secara bijak, melestarikan air dan energi, menghemat uang dalam jangka panjang, serta menciptakan lingkungan yang aman dan sehat.

 

Walaupun di Indonesia belum banyak yang sadar dan mampu menerapkan hal ini, namun sedikit-demi sedikit masyarakat mulai mengambil inisiatif dan membuat pergerakan. Misalnya di Litbang pembangunan dan perumahan yang menggunakan material bambu dan kayu sebagai material utama rumah. Lalu seorang arsitek ternama Indonesia menggunakan konsep green housing untuk rumahnya di Bandung. Kemudian terdapat juga gereja dan TK di Indonesia yang menggunakan bambu untuk keseluruhan bangunan. Anda juga dapat ambil bagian dengan mendekorasi rumah anda dengan tema green living. Berikut kiat – kiat untuk mengubah rumah anda menjadi lebih 'hijau'.

1. Perabot yang ramah lingkungan

 

Anda dapat membeli atau menggunakan kembali perabotan lama, atau perabotan yang menggunakan kayu dari sumber yang mendaur ulang kembali. Biasanya perabotan yang berasal dari kayu juga lebih tahan lama dan berbeda dengan kayu-kayu baru. Misalnya saja Jati. Anda juga dapat memasukkan elemen alam kedalam rumah anda agar kesan natural dan segar dapat tercipta. Misalnya saja partisi ruangan yang terbuat dari bambu, atau partisi dwifungsi yang juga dapat digunakan sebagai tempat menanam. Barang-barang ini biasanya juga memiliki durability lebih lama dibandingkan barangbarang konvensional.

2. Gunakan cat yang ramah lingkungan

 

Sekarang, cat-cat ini memiliki variasi warna dan kualitas yang tidak kalah dengan cat-cat konvensial. Mereka terbuat dari minyak citrus, sari tumbuhan dan clays, serta tidak mengandung bahan-bahan kimia yang dapat merusak lingkungan. Cat ini dapat digunakan pada ruangan anak-anak anda

3. Flooring alami

 

Apabila dana anda mencukupi, gunakan lantai dari kayu. Namun pastikan kayu ini reusable dan berasal dari sumber terpercaya, seperti perusahaan yang peduli akan lingkungan. Apabila anda suka menggunakan karpet, alternatif selain karpet konvensional adalah karpet yang terbuat dari bambu. Selain mudah dibersihkan karena lebih sedikit menangkap debu, karpet ini juga erupakan solusi bagi yang alergi terhadap karpet berbahan sintetis. Rumput laut, Yute (bahan dasar Goni/ Rami) dan sisal juga merupakan pilihan yang ramah lingkungan.

4. Kain organic dan aksesoris yang di daur ulang

 

Anda mungkin tidak menyangka bahwa barang daur ulang dapat memiliki warna dan desain yang menarik. Selain itu, kain organic juga diproduksi tanpa menggunakan bahan chemical.

5. Panel Tenaga Surya

 

Mungkin memasang panel tenaga matahari akan menggunakan biaya tambahan dalam budgeting anda. Namun selain ramah lingkungan, panel tenaga matahari akan menyimban biaya yang anda keluarkan untuk membayar tagihan biaya gas dan listrik yang digunakan untuk air panas anda.

6.Vertical Indoor Garden

Karena keterbatasan tempat dan lahan, terutama yang tinggal di kota besar, anda akan menyukai solusi indoor garden. Namun dibutuhkan perawatan dan pengelolaan yang lebih dibandingkan dengan taman biasa. Pastikan tempat yang dipilih tidak lebih jauh dari 4 meter dengan jendela, karena tanaman-tanaman ini perlu berfotosintesis. Selain itu, jangan lupakan bahwa diperlukan fondasi yang kuat untuk menyokong taman 'berdiri' ini. Gunakan fondasi yang kokoh. Gunakan juga lahan yang berkualitas. Gunakan sesuatu yang mampu memberi keringanan, seperti campuran antara bebatuan lava dan pasir. Serta lumut daun dan lumut kerak dan untuk menutupi bagian yang kosong dan tanah agar tidak berjatuhan. Hal terakhir, pastikan tanaman yang anda tanam sesuai dengan kondisi ruangan dan tempat tinggal anda. Apabila ruangan tersebut lembab, maka tanamlah tanaman yang adaptif dan mampu bertahan dalam ruangan lembab. Begitu pula sebaliknya.

PENGERTIAN GREEN ARCHITECTURE

 

Green arsitektur ialah”sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. Konsep ‘green architecture’ atau arsitektur hijau menjadi topik yang menarik saat ini, salah satunya karena kebutuhan untuk memberdayakan potensi site dan menghemat sumber daya alam akibat menipisnya sumber energi tak terbarukan. Konsep arsitektur ini lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki tingkat keselarasan yang tinggi antara strukturnya dengan lingkungan, dan penggunaan sistem utilitas yang sangat baik. Green architecture dipercaya sebagai desain yang baik dan bertanggung jawab, dan diharapkan digunakan di masa kini dan masa yang akan datang. Dalam jangka panjang, biaya lingkungan sama dengan biaya sosial, manfaat lingkungan sama juga dengan manfaat sosial. Persoalan energi dan lingkungan merupakan kepentingan profesional bagi arsitek yang sasarannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup.

PRINSIP-PRINSIP GREEN ARCHITECTURE

 

  • Hemat energy, artinya pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik (sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan).
  • Memperhatikan kondisi iklim artinya merancang bangunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi lansekap kita, dan sumber energi yang ada.
  • Sumber Daya Alam Terbarukan : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang dapat diperbarui, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang
  • Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.Tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut
  • Tidak merusak lansekap : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi lansekap aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.(tidak merusak lingkungan yang ada).
  • Memperhatikan pengguna bangunan : Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.
  • Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan : Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita. 

SIFAT – SIFAT BANGUNAN BERKONSEP GREEN ARCHITECTURE

 

A.Sustainable (Berkelanjutan)

Yang berarti bangunan green architecture tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan – perubuhan yang signifikan merusak alam sekitar.

B. Earthfriendly (Ramah lingkungan)

Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep green architecture apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi.Oleh karena itu bangunan berkonsep green architecture mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energi dan aspek – aspek pendukung lainnya.

C. High performance building

Bangunan berkonsep green architecture mempunyai satu sifat yang tidak kalah pentingnya dengan sifat – sifat lainnya. Sifat ini adalah “High performance building”. Mengapa pada bangunan green architecture harus mempunyai sifat ini?. Salah satu fungsinya ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan memenfaatkan energi yang berasal dari alam (Enrgy of nature) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi (High technology performance).

Contohnya :

  • Penggunaan panel surya (Solar cell) untuk memanfaatkan energi panas matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik rumahan.
  • Penggunaan material–material yang dapat di daur ulang, penggunaan konstruksi–konstruksi maupun bentuk fisik dan fasad bangunan tersebut yang dapat mendukung konsep green architecture.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar